Kematian salah satu anggota keluarga dekat bisa sangat menyedihkan bagi semua orang.
Adapun anak-anak kecil di rumah, mereka tidak hanya akan kehilangan kakek dan nenek tercinta, tetapi ini juga bisa menjadi pengalaman pertama mereka dalam menghadapi kematian orang yang dicintai.
Beberapa orang tua mencoba untuk tidak melibatkan anak-anak mereka dalam hal-hal rumit seperti kematian karena mereka tampak terlalu muda untuk dapat memahami apa pun.
Namun, menjelaskan kepada anak-anak Anda tentang kematian dan memberi tahu mereka bahwa itu menyakitkan, tidak apa-apa, karena ini sebenarnya dapat sangat berkontribusi pada perkembangan emosional anak.
Selain itu, hal ini akan memberi mereka kesempatan untuk berduka atas meninggalnya kakek-nenek mereka, terutama jika mereka memiliki hubungan yang penuh kasih dan dekat dengan mereka.
Anak-anak mungkin merasa kewalahan melihat Anda sedih atau menangis, atau jika ada anggota keluarga lain yang mengalami kehancuran.
Cara yang bagus untuk menjelaskan situasinya kepada mereka adalah dengan menyebutkan emosi Anda dan mencoba untuk fokus pada aspek positifnya.Shannon Curry, psikolog klinis, memberi contoh tentang apa yang harus dikatakan: “Ibu sedang sedih sekarang dan ibu menangis karena setelah menangis saya merasa jauh lebih baik.
” Idenya adalah jujur dan jelas dengan anak-anak Anda, dan mereka akan mengerti.
Ini juga akan mempersiapkan mereka untuk hari-hari berkabung yang akan datang.
Karena berbicara tentang kematian bisa menjadi topik yang sulit, terutama dengan anak-anak, coba jelaskan situasinya kepada mereka dengan tenang dengan berbicara perlahan.
Jangan terburu-buru berbicara dan cukup terbuka untuk menerima pertanyaan mereka dan keraguan apa pun yang mungkin mereka miliki.
Beri mereka waktu dan ruang untuk menyerap informasi baru dan emosi yang kuat ini.
Orang tua mungkin cenderung secara tidak langsung menjelaskan situasi kepada anak yang mungkin akhirnya membingungkan mereka.
Akui bahwa tidak apa-apa bagi Anda untuk merasa tidak nyaman membicarakannya, tetapi yang terbaik adalah anak mengetahui dan memahami situasinya.
Dr.
Curry membagikan contoh sederhana dan mendasar yang dapat berfungsi sebagai panduan: “Kakek berada di rumah sakit karena dia sakit parah.
Para dokter berusaha sekuat tenaga untuk menyembuhkannya, tetapi penyakitnya semakin parah sehingga membuat Kakek sangat sulit bernapas.
Para dokter mencoba membantunya bernapas tetapi mereka tidak mampu dan ketika dia berhenti bernapas, dia meninggal.” Menyaksikan kematian kakek-nenek mereka mungkin membuat anak ketakutan.
Salah satu pemikiran umum yang dapat menyusahkan anak kecil adalah bahwa mereka mungkin kehilangan orang tua mereka juga.
Yakinkan mereka bahwa hal seperti itu tidak akan terjadi dan mereka tidak akan kehilangan Anda.
Beritahu anak Anda bahwa kebanyakan orang tidak mati sampai mereka sangat tua.
Cobalah untuk membuat situasi tenang untuk anak Anda.
Namun, melibatkan mereka tidak berarti anak harus didorong melampaui tingkat kenyamanan mereka.
Anda juga dapat memberi mereka gangguan yang menyenangkan dan menghibur seperti menonton TV atau makan sesuatu yang enak atau pergi ke tempat teman mereka.
Tidak ada cara berduka yang benar atau salah, apalagi bagi seseorang yang baru pertama kali mengalaminya.
Beri anak Anda ruang untuk merasakan apa yang mereka rasakan, dan berada di sana untuk mereka kapan pun mereka membutuhkan Anda.
Buat mereka merasa bahwa Anda terlibat dalam hal ini bersama-sama.
Cobalah untuk tidak meninggalkan mereka sendirian karena mereka mungkin takut atau kesepian dengan gagasan kematian kakek-nenek mereka, dan berkabung di rumah.
Dengan memastikan semua poin ini, anak Anda akan dapat mengelola emosi dan diri mereka sendiri dengan lebih baik dalam situasi yang menyakitkan atau mengejutkan di masa depan.
TIMES OF INDIA